Transplantasi rambut menjadi solusi favorit untuk mengatasi masalah kebotakan atau rambut tipis. Meski terkenal aman dan minim risiko, prosedur ini tetap memiliki beberapa efek samping yang penting untuk diketahui agar kamu bisa menjalani proses dengan nyaman dan tenang.
Efek Samping Jangka Pendek yang Wajar Terjadi dalam Transplantasi Rambut
Setelah prosedur transplantasi rambut, umumnya kamu akan mengalami beberapa kondisi berikut ini dalam hitungan hari hingga minggu. Kulit kepala bisa terasa nyeri ringan setelah efek bius hilang.
Pembengkakan di sekitar dahi dan mata juga bisa muncul, namun biasanya mereda dalam seminggu dengan bantuan kompres dingin dan obat pereda nyeri.
Sensasi kulit kepala yang terasa kencang atau kebas juga umum terjadi akibat trauma ringan pada saraf kulit. Kondisi ini biasanya bersifat sementara dan pulih dalam beberapa minggu.
Perdarahan ringan bisa muncul dalam 24 jam pertama, namun akan berhenti sendiri. Sementara itu, kerak (scabs) akan terbentuk di area tanam dan rontok alami dalam waktu 7-10 hari.
Rasa gatal bisa muncul sebagai bagian dari proses penyembuhan dan pertumbuhan rambut baru. Meski normal, hindari menggaruk agar tidak menimbulkan iritasi atau risiko infeksi.
Infeksi merupakan efek samping yang sangat jarang terjadi (kurang dari 1%), terutama jika prosedur dilakukan secara steril dan pasien merawat luka dengan baik sesuai petunjuk dokter.Risiko infeksi sangat rendah (kurang dari 1%), terutama jika prosedur dilakukan secara steril dan dirawat sesuai petunjuk dokter.
BACA JUGA: Mitos atau Fakta Hair Transplant Menyebabkan Kanker!
Efek Samping Jangka Panjang yang Perlu Diperhatikan
Meski jarang, beberapa efek samping berikut bisa muncul beberapa bulan atau tahun setelah transplantasi. Salah satunya adalah jaringan parut atau bekas luka.
Pada metode FUT, bekas luka biasanya berupa garis tipis yang tersembunyi di bawah rambut, sedangkan metode FUE atau DHI meninggalkan bekas berupa titik-titik kecil yang hampir tidak terlihat.
Kebas berkepanjangan juga bisa terjadi, khususnya pada metode FUT karena adanya sayatan. Meski begitu, risiko ini sangat kecil dan biasanya tidak terjadi pada metode FUE atau DHI.
Pertumbuhan rambut yang tidak alami dapat terjadi jika folikel ditanam dengan arah atau pola yang kurang tepat. Hal ini bisa dicegah dengan memilih dokter atau klinik yang berpengalaman.
Selain itu, beberapa pasien bisa mengalami kista kecil atau benjolan yang muncul di area transplantasi. Umumnya ini tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya atau dengan perawatan ringan.
Kerontokan sementara atau shock loss juga merupakan hal yang wajar. Rambut yang baru tumbuh bisa rontok sementara sebelum akhirnya tumbuh kembali secara permanen dalam waktu 3-4 bulan.Rambut baru yang tumbuh bisa rontok sementara sebelum tumbuh kembali secara permanen dalam 3-4 bulan.
Mengapa Transplantasi Rambut Tetap Aman?
Transplantasi rambut memiliki tingkat keberhasilan tinggi, mencapai 95-98% jika dilakukan oleh dokter yang berpengalaman dan tersertifikasi. Pentingnya memilih dokter dan klinik terpercaya seperti Integrafts Hair Transplant Center adalah kunci utama untuk menghindari efek samping serius.
Dengan memahami semua potensi efek samping tersebut, kamu bisa menjalani transplantasi rambut dengan ekspektasi realistis dan tenang.
Jangan lupa diskusikan setiap pertanyaan atau kekhawatiranmu secara terbuka dengan dokter transplantasi rambut.
Dengan perawatan pasca-operasi yang baik dan dokter berpengalaman, transplantasi rambut tetap menjadi prosedur aman yang mampu mengembalikan kepercayaan dirimu dengan hasil alami dan tahan lama.
BACA JUGA: Berapa Lama Hasil Hair Transplant Bertahan? Ini Penjelasan Medisnya
Tips Penting untuk Pemulihan Optimal
Untuk memastikan pemulihan yang optimal setelah transplantasi rambut, berikut beberapa tips tambahan yang sangat penting:
1. Gunakan obat-obatan yang diresepkan dokter dan ikuti instruksi perawatan luka.
2. Cuci rambut sesuai petunjuk dokter dengan sampo yang direkomendasikan.
3. Gunakan topi longgar untuk melindungi kulit kepala selama beberapa minggu pertama.
4. Hindari olahraga berat atau aktivitas yang menyebabkan tekanan darah tinggi selama minimal dua minggu.
5. Konsumsi makanan bergizi tinggi, terutama protein, zat besi, vitamin, dan Omega-3 untuk mendukung pertumbuhan rambut baru.
Dengan mengikuti tips ini, kamu bisa mempercepat proses penyembuhan sekaligus memastikan hasil terbaik dari transplantasi rambut.
View this post on Instagram
A post shared by Integrafts Hair Transplant Center Indonesia (@integrafts)